Ketahui Cara Tepat Pertolongan Pertama Demam Berdarah pada Anak

Pertolongan Pertama Demam Berdarah pada Anak


Pertolongan Pertama Demam Berdarah pada Anak


Dailyvaldi.us – Demam berdarah dengue (DBD) adalah salah satu penyakit yang kerap menjadi momok bagi banyak orang tua, terutama di daerah tropis. Penyakit ini disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus dengue, dan pada anak-anak, kondisi ini bisa jadi lebih serius jika tidak segera ditangani dengan tepat. 

Sebagai orang tua, penting banget bagi kita untuk tahu apa yang harus dilakukan jika anak terdiagnosis atau menunjukkan gejala demam berdarah. Di sini, aku akan berbagi beberapa langkah pertolongan pertama yang harus dilakukan saat menghadapi situasi ini.

Gejala Awal Demam Berdarah yang Harus Diwaspadai

Sebelum kita membahas pertolongan pertama, penting untuk mengenali gejala awal demam berdarah. Gejala awal DBD sering kali mirip dengan flu biasa atau demam virus lainnya, jadi orang tua harus ekstra waspada, terutama selama musim hujan atau di daerah yang sering terjadi kasus DBD. Beberapa gejala umum yang sering muncul pada anak-anak termasuk:
  1. Demam tinggi tiba-tiba yang bisa mencapai 40°C
  2. Nyeri otot dan sendi (sering disebut "breakbone fever" karena rasa sakit yang hebat)
  3. Sakit kepala yang parah, terutama di belakang mata
  4. Ruam kulit yang bisa muncul beberapa hari setelah demam
  5. Mual dan muntah
  6. Kelelahan ekstrem
  7. Kadang muncul memar atau pendarahan ringan, seperti mimisan atau gusi berdarah
Jika anak mulai menunjukkan gejala-gejala ini, segera lakukan langkah-langkah pertolongan pertama dan hubungi dokter untuk mendapatkan diagnosis yang lebih tepat. Jangan tunggu hingga muncul gejala pendarahan parah karena itu bisa berisiko fatal.

Berikan Cairan yang Cukup

Langkah pertama yang paling penting adalah mencegah dehidrasi. Pada demam berdarah, tubuh anak kehilangan banyak cairan karena demam tinggi, muntah, dan terkadang diare. Karena itu, segera pastikan anak mendapatkan asupan cairan yang cukup. 

Air putih adalah yang terbaik, tapi kamu juga bisa memberikan minuman elektrolit atau jus buah alami untuk membantu mengganti cairan tubuh.

Pengalaman pribadi, saat anakku kena demam berdarah, aku selalu memastikan ia minum dalam porsi kecil tapi sering. Terkadang mereka merasa terlalu lelah atau mual untuk minum banyak sekaligus, jadi penting untuk memberikan cairan secara bertahap agar lebih mudah dicerna. 

Air kelapa juga bisa menjadi pilihan karena selain menyegarkan, kandungan elektrolitnya alami dan sangat membantu.

Berikan Kompres untuk Menurunkan Demam

Demam tinggi adalah salah satu gejala utama demam berdarah, dan menjaga suhu tubuh tetap stabil sangat penting. Jika suhu tubuh anak mencapai 38,5°C atau lebih, kamu bisa mencoba memberikan kompres air hangat di dahi, leher, dan ketiak. Ingat, gunakan air hangat, bukan air dingin, karena air dingin malah bisa menyebabkan anak menggigil dan menaikkan suhu tubuh secara internal.

Pengalaman yang pernah aku lalui, kadang anak merasa sangat tidak nyaman karena demam yang tinggi, jadi kompres hangat ini bisa membantu membuat mereka lebih nyaman sementara menunggu efek obat penurun panas bekerja. Dan jangan lupa, pastikan anak istirahat di ruangan yang sejuk dan cukup ventilasi.

Berikan Obat Penurun Panas yang Aman

Jika suhu tubuh anak terus naik, kamu bisa memberikan obat penurun demam seperti parasetamol sesuai dengan dosis yang dianjurkan oleh dokter. Hindari memberikan ibuprofen atau aspirin, karena obat ini bisa meningkatkan risiko perdarahan pada anak yang menderita DBD. Parasetamol aman digunakan dan bisa membantu menurunkan demam serta meredakan nyeri.

Sebelum memberikan obat apa pun, selalu konsultasikan dengan dokter, terutama jika anak memiliki alergi atau kondisi medis lain yang perlu dipertimbangkan.

Pantau Tanda-Tanda Pendarahan

Salah satu komplikasi serius dari DBD adalah risiko perdarahan, yang bisa menjadi tanda bahwa penyakit sudah mencapai tahap yang lebih parah. Perhatikan tanda-tanda pendarahan seperti mimisan, gusi berdarah, atau bintik-bintik merah di kulit (disebut petechiae). Jika ada tanda-tanda ini, segera bawa anak ke rumah sakit, karena ini bisa menandakan syok dengue yang berbahaya.

Jangan anggap remeh jika anak mulai menunjukkan gejala seperti kebingungan, lemah berlebihan, atau pingsan. Ini adalah tanda-tanda darurat yang memerlukan pertolongan medis segera.

Jaga Anak Tetap Istirahat

Dalam fase demam berdarah, istirahat yang cukup sangat penting untuk mempercepat pemulihan. Meskipun mungkin sulit bagi anak yang biasanya aktif untuk tetap di tempat tidur, jelaskan bahwa tubuh mereka butuh waktu untuk melawan virus ini. 

Biasanya anak yang terkena demam berdarah memang akan merasa lelah secara alami, jadi biarkan mereka tidur lebih lama dan pastikan suasana di sekitar mereka tenang.

Hubungi Dokter atau Kunjungi Fasilitas Medis

Walaupun langkah-langkah pertolongan pertama ini sangat membantu, jangan pernah menunda untuk memeriksakan anak ke dokter. Diagnosis DBD harus dilakukan oleh tenaga medis profesional melalui pemeriksaan darah, karena hanya mereka yang bisa memastikan tingkat keparahan penyakit. 

Jika anak didiagnosis demam berdarah, dokter akan memberikan perawatan lanjutan yang sesuai, seperti pemantauan cairan dan, dalam kasus yang lebih serius, rawat inap.

Pengalaman pribadiku waktu anakku terkena DBD, walaupun gejalanya bisa sedikit terkontrol di rumah dengan pertolongan pertama, aku tetap membawanya ke dokter untuk memastikan semuanya baik-baik saja. Dokter akan memantau jumlah trombosit dan tanda-tanda komplikasi lainnya, jadi jangan menunggu sampai gejala semakin buruk sebelum mencari bantuan medis.


Kesimpulannya, demam berdarah pada anak adalah kondisi yang memerlukan penanganan cepat dan tepat. Dengan mengenali gejalanya lebih awal, memberikan pertolongan pertama yang benar, serta segera berkonsultasi dengan dokter, kamu bisa membantu mempercepat pemulihan dan mencegah komplikasi serius. 

Ingat, mencegah dehidrasi, menurunkan demam, dan memantau tanda-tanda pendarahan adalah langkah-langkah utama yang bisa kamu lakukan di rumah sebelum mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.

Tetap tenang dan siapkan diri dengan informasi yang tepat, karena pertolongan pertama yang benar bisa membuat perbedaan besar bagi kesehatan anak-anak kita!
LihatTutupKomentar