Mengungkap Penyebab Benjolan di Belakang Kepala: Waspadai Gejalanya!

Benjolan di Belakang Kepala


benjolan di belakang kepala sakit jika ditekan

Dailyvaldi.us – Pernah nggak, suatu hari tiba-tiba kamu meraba bagian belakang kepalamu dan merasa ada benjolan? Rasanya mungkin bikin panik, apalagi kalau nggak jelas dari mana asalnya. Waktu pertama kali ngalamin ini, jujur aku lumayan kaget dan langsung berpikir macam-macam mulai dari hal ringan sampai yang serius. Tapi, seperti kebanyakan orang, aku mulai cari tahu lewat internet. 

Nah, setelah baca-baca banyak sumber, akhirnya aku paham bahwa benjolan di belakang kepala itu bisa disebabkan oleh berbagai hal. Ada yang ringan dan bisa sembuh sendiri, tapi ada juga yang butuh perhatian lebih serius.

Kalau kamu mengalami hal yang sama, jangan langsung panik. Aku akan berbagi beberapa penyebab umum benjolan di belakang kepala dan gejala-gejala yang harus kamu waspadai.

Kelenjar Getah Bening yang Membengkak

Salah satu penyebab paling umum dari benjolan di belakang kepala adalah pembengkakan kelenjar getah bening. Kelenjar ini berfungsi sebagai "filter" untuk melawan infeksi. Jadi, kalau kamu habis sakit, seperti flu, radang tenggorokan, atau infeksi lainnya, bisa saja kelenjar getah bening di bagian belakang kepala membengkak. 

Biasanya benjolan ini terasa lunak dan bisa bergerak ketika ditekan. Dalam banyak kasus, pembengkakan ini akan hilang setelah infeksinya sembuh. Aku pernah ngalamin ini waktu kena radang tenggorokan. Tiba-tiba muncul benjolan kecil di belakang kepala dan sempat bikin khawatir. 

Setelah periksa ke dokter, ternyata cuma reaksi tubuh melawan infeksi. Jadi, kalau kamu punya gejala infeksi baru-baru ini, mungkin ini penyebabnya.

Kista Sebasea

Kalau benjolan di belakang kepala terasa keras dan nggak sakit, bisa jadi itu adalah kista sebasea. Kista ini biasanya terbentuk karena penyumbatan di kelenjar minyak di kulit kepala. Kadang-kadang, kista ini bisa tumbuh cukup besar, tapi umumnya nggak berbahaya dan nggak menyebabkan rasa sakit, kecuali terinfeksi. Kalau infeksi terjadi, kista bisa memerah, sakit, dan bahkan berisi nanah.

Aku punya teman yang pernah punya kista sebasea. Awalnya dia pikir benjolannya cuma jerawat besar biasa, tapi lama-lama dia sadar kalau kista itu nggak hilang-hilang. Dia akhirnya harus pergi ke dokter untuk mengeluarkannya. Jadi, kalau kamu punya benjolan yang nggak sakit tapi nggak juga hilang, mungkin ini penyebabnya.

Cedera atau Trauma

Kadang, benjolan di belakang kepala bisa muncul setelah cedera atau benturan. Misalnya, kamu mungkin nggak sengaja terbentur sesuatu, dan benjolan itu muncul sebagai respon alami tubuh terhadap trauma. 

Kalau kamu baru saja terbentur, kemungkinan besar benjolan ini akan hilang dalam beberapa hari. Namun, perhatikan tanda-tanda lain seperti sakit kepala berat, mual, atau pusing. Ini bisa menandakan cedera yang lebih serius, seperti gegar otak.

Pengalaman pribadi, aku pernah nggak sengaja terbentur rak buku saat sedang membereskan kamar. Benjolannya cukup besar dan bertahan beberapa hari. Meskipun nggak parah, aku tetap merasa sedikit pusing dan akhirnya harus beristirahat lebih banyak. Kalau kamu pernah mengalami hal serupa, pastikan untuk mengawasi gejala-gejala lain yang mungkin muncul.

Folikulitis

Pernah dengar istilah folikulitis? Ini adalah infeksi yang terjadi pada folikel rambut, dan bisa menyebabkan benjolan kecil berisi nanah di kulit kepala, termasuk di bagian belakang kepala. Rasanya mirip seperti jerawat, tapi di kulit kepala. Benjolan ini bisa terasa gatal atau sakit, terutama jika tersentuh.

Aku sendiri pernah ngalamin folikulitis ringan, biasanya karena keringat berlebih atau penggunaan produk rambut yang nggak cocok. Mungkin kamu nggak menyadari, tapi kulit kepala kita bisa bereaksi terhadap bahan kimia tertentu, dan ini menyebabkan peradangan kecil. Kalau ini penyebab benjolanmu, coba ganti produk perawatan rambut dan jaga kebersihan kulit kepala.

Tumor atau Pertumbuhan Abnormal

Ini adalah kemungkinan yang lebih jarang terjadi, tapi tetap perlu diwaspadai. Beberapa benjolan di belakang kepala bisa disebabkan oleh pertumbuhan sel yang tidak normal, seperti tumor. Tumor ini bisa jinak (tidak berbahaya) atau ganas (berbahaya). 

Tumor jinak seperti lipoma (tumor jaringan lemak) bisa muncul di bagian belakang kepala dan umumnya tidak menyebabkan rasa sakit. Namun, benjolan jenis ini biasanya tidak akan hilang sendiri dan mungkin memerlukan intervensi medis.

Kalau kamu merasa benjolan tumbuh semakin besar atau disertai gejala lain seperti sakit kepala parah, kehilangan keseimbangan, atau penglihatan terganggu, segera konsultasikan ke dokter. Meskipun tumor di kepala jarang terjadi, lebih baik memastikan daripada mengabaikan.

Gigitan Serangga

Ini mungkin terdengar sepele, tapi gigitan serangga juga bisa menyebabkan benjolan di belakang kepala. Gigitan serangga seperti nyamuk atau kutu bisa menyebabkan reaksi alergi pada kulit, dan ini membuat area yang tergigit menjadi bengkak. Biasanya, benjolan ini akan terasa gatal atau perih, dan dalam beberapa hari akan mengecil dengan sendirinya.

Aku ingat waktu hiking di daerah yang banyak serangga, tiba-tiba muncul benjolan kecil di belakang kepala. Awalnya aku kira itu sesuatu yang serius, tapi setelah diperiksa, ternyata cuma gigitan serangga. Kalau ini penyebabnya, biasanya nggak perlu khawatir, dan bisa diobati dengan krim anti-gatal atau antihistamin.


Kesimpulannya, kalau kamu menemukan benjolan di belakang kepala, penting untuk tetap tenang dan memperhatikan gejala-gejala lain. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari hal yang sederhana seperti infeksi ringan atau kista, hingga yang lebih serius seperti cedera atau tumor. Kuncinya adalah memahami konteks dari benjolan tersebut apakah muncul setelah kamu sakit, mengalami cedera, atau disertai gejala lain.

Selalu pantau perubahan ukuran atau tekstur benjolan, dan jangan ragu untuk pergi ke dokter jika ada tanda-tanda yang mengkhawatirkan. Kadang, kita terlalu sering mencari jawaban di internet, padahal konsultasi langsung ke profesional kesehatan bisa memberikan jawaban yang lebih tepat.

Pada akhirnya, benjolan di belakang kepala bisa jadi tanda tubuh sedang bereaksi terhadap sesuatu, jadi perhatikan baik-baik sinyal yang diberikan tubuhmu!
LihatTutupKomentar